Modal Bakat dan Nekat Melukis adalah kegemaran Andina Nabila Irvani. Hobi itupula yang melambungkan nama
dara kelahiran Bandung, 31 Juni 1990 ini. Dia sukses menjelajah Negeri Paman Sam berkat lukisannya. Tak hanya itu. Andina juga mendapatkan penghasilan yang cukup dari ketelatenannya melukis sepatu.
MENDUNG yang menghiasi ibu kota sepanjang siang kemarin tak membuat hati An-dini Nabila Irvani ikut-ikutan kelabu. Wajah gadis berjilbab ini justru tampak ceria. Ya, mahasiswi Universitas Bina Nusantara Jakarta ini memang sedang bersuka cita. Kuliah dan bisnis melu-kisnya sama-sama moncer.
Ditemui tim Xpresi di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, kemarin, Dini-demikian Andini Nabila biasa disapa-tampak cerah. Mengenakan busana hijau tua. tampak kompak dengan busana jilbab berwarna cokelat. Meski terkesan cuek, sesungguhnya Dini adalah sosok yang sangat telaten. Apapun dilaluinya dengan sangat hati-hati dan matang. Termasuk urusan masa depan!
Tengok saja, soal kuliah dia memilih yang pas dengan jiwanya. Saat ini, gadis yang bermukim di Jakarta Timur ini berkuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual. Melukis memang sudah menjadi dunianya. "Saya mulai melukis sejak TK, baru mulai serius sejak SMP. Nah, keterusan deh hingga sekarang," katanya sambil tersenyum manis.
Bakatnya melukis di atas kain juga mendapatkan apresiasi dari guru-guru yang pernah membimbingnya. Dini pernah dikirim ke Amerika Serikat untuk bersekolah selama setahun di Vallivue High School. Dini juga sukses menyabet sejumlah prestasi memukau lainnya. Sebut saja Shell-Live Wire, Business Start Up Award 2009, Country Manager Asea- Preneur 2010 , dan masih banyak lagi.
Prestasi yang didapatnya saat ini tidak datang begitu saja. Berawal dari niat sang kakak, Nerissa Arvia-na, yang melihat bakat dari sang adik, dia mulai berencana membangun sebuah bisnis kecil-kecilan. Sebuah konsep bisnis yang nantinya bisa menghasilkan, berdasarkan bakal dan konsisten.
Sejalan dengan kegemaran kedua bersaudara itu yang suka membeli barang-barang seperti sepatu, sang kakak pun memiliki konsep untuk menyalurkan bakat dari sang adik yang kebetulan suka banget sama melukis. Caranya dengan melukis di atas sepatu-sepatu yang dianggap sang kakak sebagai barang yang bisa laris di pasaran. "Awalnya aku sama kakak suka beli sepatu. Kemudian, kakak nyaranin aku buat bikin usaha ngelukis di sepa- tu. Yaa sekalian buat nyalurin hobi aku juga." ujar Dina. Mulailah, pada Agustus 2008, kedua bersaudara ini menco-ha untuk menjalankan usaha mereka itu. Bermodal duit Rp 3 juta mereka mulai membeli peralatan seperti sepatu kanvas polos, cat kain, alat lukis, dan berbagai bahan yang diperlukan. Merasa cukup dengan semuanya itu, mulailah si Dina menuangkan bakatnya itu.
"Waktu awal-awal itu aku bisa ngelukis 5-7 sepatu sehari," ucap Dina yang ngefans sama John Legend ini. Setelah yakin dengan hasil karyanya itu. Dina mulai mempromosikan karyanya itu dengan berbagai cara, (ors).
Pendapat saya:
Ya Allah saya sangat bersyukur, banyak wirausaha masih berusia muda sudah berpenghasilan sendiri. Teman-teman mari kita belajar dari Mbak Andina sukses di masa muda.. Saya sangat senang sekali melihat hal seperti ini, wajib kita perjuangkan penerus-penerus bangsa seperti Mbak Andinia dan jangan mau kalah Anda dengan Mbak Andina. Jangan malu berusaha jika Anda mau sukses. Belajarlah dari pengalaman, tetapi sebelum itu buatlah pengalaman dulu, jangan hanya membayangkan, karena bayangan akan membuat Anda takut. Lakukan mulai dari hal yang terkecil, mulailah, jangan takut Anda menginjakkan kaki. Semoga kita bertemu dipuncak kesuksesan. Amin...
MENDUNG yang menghiasi ibu kota sepanjang siang kemarin tak membuat hati An-dini Nabila Irvani ikut-ikutan kelabu. Wajah gadis berjilbab ini justru tampak ceria. Ya, mahasiswi Universitas Bina Nusantara Jakarta ini memang sedang bersuka cita. Kuliah dan bisnis melu-kisnya sama-sama moncer.
Ditemui tim Xpresi di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, kemarin, Dini-demikian Andini Nabila biasa disapa-tampak cerah. Mengenakan busana hijau tua. tampak kompak dengan busana jilbab berwarna cokelat. Meski terkesan cuek, sesungguhnya Dini adalah sosok yang sangat telaten. Apapun dilaluinya dengan sangat hati-hati dan matang. Termasuk urusan masa depan!
Tengok saja, soal kuliah dia memilih yang pas dengan jiwanya. Saat ini, gadis yang bermukim di Jakarta Timur ini berkuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual. Melukis memang sudah menjadi dunianya. "Saya mulai melukis sejak TK, baru mulai serius sejak SMP. Nah, keterusan deh hingga sekarang," katanya sambil tersenyum manis.
Bakatnya melukis di atas kain juga mendapatkan apresiasi dari guru-guru yang pernah membimbingnya. Dini pernah dikirim ke Amerika Serikat untuk bersekolah selama setahun di Vallivue High School. Dini juga sukses menyabet sejumlah prestasi memukau lainnya. Sebut saja Shell-Live Wire, Business Start Up Award 2009, Country Manager Asea- Preneur 2010 , dan masih banyak lagi.
Prestasi yang didapatnya saat ini tidak datang begitu saja. Berawal dari niat sang kakak, Nerissa Arvia-na, yang melihat bakat dari sang adik, dia mulai berencana membangun sebuah bisnis kecil-kecilan. Sebuah konsep bisnis yang nantinya bisa menghasilkan, berdasarkan bakal dan konsisten.
Sejalan dengan kegemaran kedua bersaudara itu yang suka membeli barang-barang seperti sepatu, sang kakak pun memiliki konsep untuk menyalurkan bakat dari sang adik yang kebetulan suka banget sama melukis. Caranya dengan melukis di atas sepatu-sepatu yang dianggap sang kakak sebagai barang yang bisa laris di pasaran. "Awalnya aku sama kakak suka beli sepatu. Kemudian, kakak nyaranin aku buat bikin usaha ngelukis di sepa- tu. Yaa sekalian buat nyalurin hobi aku juga." ujar Dina. Mulailah, pada Agustus 2008, kedua bersaudara ini menco-ha untuk menjalankan usaha mereka itu. Bermodal duit Rp 3 juta mereka mulai membeli peralatan seperti sepatu kanvas polos, cat kain, alat lukis, dan berbagai bahan yang diperlukan. Merasa cukup dengan semuanya itu, mulailah si Dina menuangkan bakatnya itu.
"Waktu awal-awal itu aku bisa ngelukis 5-7 sepatu sehari," ucap Dina yang ngefans sama John Legend ini. Setelah yakin dengan hasil karyanya itu. Dina mulai mempromosikan karyanya itu dengan berbagai cara, (ors).
Pendapat saya:
Ya Allah saya sangat bersyukur, banyak wirausaha masih berusia muda sudah berpenghasilan sendiri. Teman-teman mari kita belajar dari Mbak Andina sukses di masa muda.. Saya sangat senang sekali melihat hal seperti ini, wajib kita perjuangkan penerus-penerus bangsa seperti Mbak Andinia dan jangan mau kalah Anda dengan Mbak Andina. Jangan malu berusaha jika Anda mau sukses. Belajarlah dari pengalaman, tetapi sebelum itu buatlah pengalaman dulu, jangan hanya membayangkan, karena bayangan akan membuat Anda takut. Lakukan mulai dari hal yang terkecil, mulailah, jangan takut Anda menginjakkan kaki. Semoga kita bertemu dipuncak kesuksesan. Amin...
"KARENA INGATLAH ALLAH AKAN MMBERI RAHMAT KEPADA ORANG-ORANG YANG BERJUANG DAN BERUSAHA DI JALANNYA"
http://bataviase.co.id/node/112140Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar